Thursday, October 6, 2011

invictus

Out of the night that covers me,



Black as the Pit from pole to pole,


I thank whatever gods may be


For my unconquerable soul.






In the fell clutch of circumstance


I have not winced nor cried aloud.


Under the bludgeoning of chance


My head is bloody, but unbowed.






Beyond this place of wrath and tears


Looms but the Horror of the shade,


And yet the menace of the years


Finds, and shall find me, unafraid.






It matters not how strait the gate,


How charged with punishments the scroll


I am the master of my fate:


I am the captain of my soul.



~William Ernest Henley

Tuesday, September 27, 2011

tegar menjadi sumber tenusu

pumping at the cubicle. next cubicle pun tak perasan. you can do it too!

Monday, August 1, 2011

salam ramadhan

Ramadhan ke-2.

tengahari.

di luar panas terik.

dapat sirap selasih bes jugak nih. *gulp
Selamat berpuasa!

Thursday, July 21, 2011

the finer things in life

Kelab bola terkemuka menang tipis.


Anak kecil dalam busana rasmi pasukan nasional. Air muka penuh bangga sambil melangkah ke tadika, sambil di pimpin neneknya.


Langkah terhenti sebentar. Menoleh. Oh, datuk masih terkapai-kapai. Menggigil tongkatnya, perlahan-lahan kaki selangkah demi selangkah, terketar-ketar.


Dan anak kecil tadi yang masih bangga dalam busana rasmi pasukan nasional tadi memimpin pula datuknya.

What a scene to witness, on a Friday morning.

Now that's what you call, the finer things in life.

Not a thousand dollar bag.

Not the latest gadgets, iPhones or iPads.

Or a half million dollar car. Not even a million dollar one.

or a 3 billion dollar yacht

gold and platinum plated! ada tulang T-Rex tadi. but what's the point?
just because you have the ongkos ek. 

It is the little things, that we tend to take for granted. Like the scene earlier. 

And we may wonder if that rich anonymous Malaysian businessman have someone dear to hold his hand when he's as frail as that atuk, eh?

Tuesday, March 15, 2011

mimpi indah

Suami di tawarkan sambung belajar, dijanjikan tali ke arah arena pengurusan selepas tamat.
Di tanah asing yang ada 4 musim.
Demi mengikut suami saya ambil cuti tanpa gaji semaksimum yang dibenarkan.
Sementara tidak bekerja saya ambil job translating atau pun designing untuk dapat wang saku. Sambil-sambil tu ikut kursus jahitan/design profesional.
Cuti semester atau cuti musim panas kami anak beranak bersiar-siar.
Sambil-sambil tu ahli keluarga pun bertambah.


Syurga!

Tuesday, March 8, 2011

for rohkmah

rok kata aku patut update blog.


so ni aku update untuk dia.

UPDATE!

hahahahah

Friday, February 11, 2011

being a mother

many times a night while nursing Ali or changing him or soothing him I would wonder, how did my own mother survive through 5 kids?  It made me think about all the trials she had faced raising us. 

Respect.

Wednesday, December 22, 2010

Tegar.

banyak benda happened in between being a mother to my baby, wife/friend/lover to my husband, worker in the rat race, daughter to my parents, etc etc.

i'm telling you, it's overwhelming.

I guess i'm not used to this new altitude of multitasking. I want to be the best mom/wife/love/friend/daughter/worker that I can be but sometimes (ehem, many times (double ehem, maybe at all times?)) I feel that I'm just not cut out for it. Maybe I am, or maybe it's just true that I'm not able to do it all. If  I really can maybe I'm moving at too slow a pace, slower than a snail. What's slower than a snail? A baby snail. No, a FAT snail. yeah.

As a result I disappoint not a few. I failed my husband, and really, that means i failed me. Sometimes i'm scared that i have this secret depression inside. This invisible tumor that's lurking in the dark corners of my heart.

How do people find the time to do it all? How do people have the time to research about stuff when they have to tend to the baby? And when they go to work how do they managed to stay awake?

It's also hard when sometimes i feel that i cant talk to anybody about it. My mom would of course be on my side, but sometimes she'd fire up the negativity and i end up feeling worse, or worse, i end up deciding on the negative side of the plate. My sisters, um, the elder one is ever willing to listen but somehow the news would get to my mom and it'll get blown out of proportion. My MIL is great, but would i bitch about my life, or her son to her? NOT.

I know i have a lot to be thankful of. Generally I'm happy. I've a lot to be happy about. My husband is a great man, great father, all round provider. My baby boy is just beautiful and yummy i just want to eat his little fingers and little toes and kuih pau pipi all day. My parents are fine and dandy. My parents-in-law are too. I still have my job, and work is piling up. yes, i'm grateful for that too. Apart from my waddling tummy due to the c-sect, i think physically i'm improving, bit by bit.

But somehow when I hit the bed at night i cant stop from thinking all these negative thoughts. Yes, my husband is great but I cant seem to match his greatness. I'm like this perempuan bodoh who happens to be married to a great king. Yes my baby boy is beautiful, healty and yummy but I'm so afraid of screwing things up like I'm so used to be doing. Yes my parents are still alive and healthy but i cant hide my guilt of not being the daughter that they deserve.

Sometimes i feel that i'm all f*%#$d up. Oh, and I always feel that I cant talk to husband that freely anymore because of all these negative energy inside me. I always conclude that he'll be more disappointed with me anyway so why bother?

Sometimes i purposely hang out with people who laugh a lot. Those who just ooze with positivity hoping that the vibe would catch up with me. Maybe i didnt pray hard enough coz even if the sejadah was wet with tears  i'd be all down again before bed.

Ini ke namanya meroyan?

Wednesday, December 1, 2010

scary thought of the day

i like almonds. haha.


Monday, November 29, 2010

ordinary jane

got this note via email. thought to share it here.


Aku hanya wanita biasa


Kepadamu yang akan menjadi pendampingku kelak..
Terima kasih kerana telah memilihku di antara ribuan bidadari di luar sana yang siap untuk kamu pilih.. Padahal kamu begitu tahu, aku hanya wanita biasa, yang sangat jauh dari sempurna.Kerananya ku ingin kamu tahu, aku bukan wanita yang sempurna, aku begitu banyak kekurangan. Maka ketahuilah..

Kepadamu yang akan memilihku kelak.. 

Aku tak sebijak Siti khadijah, kerananya ku ingin kamu tahu, aku akan saja  berbuat salah dan begitu menyedihkan. Maka ku mohon padamu, bijaklah dalam menghadapiku, jangan marah padaku, nasihati aku dengan hikmah, kerana bagiku kamulah pemimpinku, tak akan berani ku membangkang padamu.. 

Duhai kau yang telah memilihku kelak.. 
Ingatlah, tak selamanya aku akan cantik di matamu, ada kalanya aku akan begitu kusam dan hodoh. Mungkin kerana aku begitu sibuk di dapur, menyiapkan makan untuk kamu dan anak-anak kita nanti –Insya’Allah-. Maka aku akan tampak kotor dan berbau asap. Atau kerana seharian ku harus meguruskan istana kecil kita, agar kamu dan anak kita dapat tinggal dengan nyaman dan damai. Maka mungkin aku tak sempat berdandan untuk menyambutmu sepulang bekerja.. Ataukah kamu akan menemukanku tersengguk-sengguk saat mendengar keluhan dan ceritamu, bukan kerana aku tak suka menjadi tempatmu menumpahkan segala rasamu, tapi karena semalam saat kau tertidur dengan nyenyak, aku tak sedetik pun tertidur karena harus menjaga anak  kecil kita yang sedang sakit, dan ku tau kamu letih mencari rezeki untuk kami maka tak ingin ku mengusik sedikit pun lelapmu.. Jadi jika esok pagi kau mendapatiku begitu letih dan ada lingkaran hitam di mataku, maka tetaplah tersenyum padaku, kerana kau adalah kekuatanku.. 

Padamu yang menjadi nahkoda dalam hidupku kelak.. 

Ketahuilah, aku tak sesabar  Fatimah, ada kalanya kau akan menemukanku begitu marah, menangis , bukan kerana ku membangkang padamu, tapi aku hanya wanita biasa, aku juga perlu tempat untuk menumpahkan beban di hatiku, tempat untuk melepaskan penatku, dan mungkin saat itu aku tak menemukanmu, atau kau begitu sibuk dengan pekerjaanmu, maka bersabarlah, yang ku perlukan hanya pelukan dan belaianmu.. Kerana bagiku kau adalah titisan embun yang mampu memadamkan segala resahku.. 

Ataukah ada kalanya tanganku akan mencubit dan memukul penuh kasih sayang si kecil kerana lelah dan penatku di tambh rengekannya yang tak habis-habisnya. Sungguh bukan kerana ku ingin menyakitinya, tapi kadang aku kehabisan cara untuk menenangkan hatinya. Maka jangan memarahiku kerana telah menyakiti buah hati kita, tapi cukup kau usap kepalaku, dan bisikkan kata sayang di telingaku, kerana dengan itu ku tau kamu selalu menghargai semua yang ku lakukan untuk kalian, dan kamu akan menemukanku menangis menyesali perlakuanku pada anak kita, dan aku akan merasakan ribuan kali rasa sakit dari cubitan yang ku berikan padanya, dan aku akan berjanji tak akan mengulanginya lagi.. 

Padamu yang menjadi imam dalam hidupku kelak.. 

Ketahuilah, aku tak secerdas Aisyah.. Maka jangan pernah bosan mengajariku, membimbingku ke arah-Nya, walau kadang aku begitu bebal dan bodoh, tapi jangan pernah letih mengajariku.. Jangan segan membangunkanku di sepertiga malam untuk bersamamu bermunajat pada Kekasih yang Maha Kasih.. Jangan letih mengingatkanku untuk terus bersamamu mendulang pahala dalam amalan-amalan sunnah.. Bimbing tanganku ke JannahNya, agar kamu dan aku tetap bersatu di dalamnya. 

Padamu yang menjadi kekasih hati dan teman dalam hidupku.. 

Seiring berjalannya waktu, kamu akan menemukan rambutku yang dulu hitam legam dan indah, akan menipis dan memutih. Kulitku yang bersih akan mulai kereput. Tanganku yang halus akan menjadi kasar.. Dan kau tak akan menemukanku sebagai wanita cantik, yang kau khitbah puluhan tahun yang lalu.. Bukan wanita muda yang selalu menyenangkan matamu.. Maka jangan pernah berpaling dariku.. Karena satu yang tak pernah berubah, bahkan sejak dulu akan terus bertambah dan kian bertambah, iaitu rasa cintaku padamu.. 

Ketahuilah.. Tiap harinya, tiap jam, minit dan detiknya, telah aku lewati dengan selalu jatuh cinta padamu..Maka, cintailah aku, dengan apa adanya aku.. Jangan berharap aku menjadi wanita sempurna.. Maafkan aku kerana aku bukan puteri.. Aku hanya wanita biasa..